Perkedel Bondon, Makanan Khas Bandung yang Legendaris

Menikmati makanan khas Bandung yang legendaris bernama perkedel bondon, lebih nikmat jika ditemani dengan sepiring nasi hangat. Ditambah dengan sambal yang pedasnya bisa buat bibir memerah.
Kuliner Bandung satu ini yang dibuat menggunakan bahan baku kentang yang dihaluskan, disajikan kepada para pembeli saat masih dalam keadaan panas. Terbayang kelezatannya, bukan?
Makanan khas Bandung ini hanya dijual di sekitaran stasiun kota Bandung saja. Jadi, jika penasaran bagaimana rasa perkedel bondon ini, datang saja ke jalan Babakan, Stasiun Hall No.43 Kebon Jati-Bandung.
baca juga: Keripik Oncom Kuliner Bandung yang Wajib Jadi Oleh-oleh
Sejarah Perkedel Bondon Sebagai Makanan Khas Bandung
Selain memiliki rasa yang memanjakan lidah konsumennya, kuliner khas Bandung ini memiliki sejarah yang unik dan erat kaitannya dengan praktek prostitusi yang marak terjadi pada saat itu, di daerah sekitar stasiun. Tepatnya di Jalan Stasiun Barat.
Praktek prostitusi di kawasan ini dimulai sejak tahun 1970an, dan semakin menjadi-jadi di tahun 1998. Kabarnya para pekerja “plus-plus” komersial (PKS) adalah pindahan dari mereka yang pernah bekerja di kawasan lokalisasi lainnya di Bandung, yaitu Saritem.
Kehadiran para PSK yang berbisnis “lendir”, membuat jengah masyarakat yang bermukim di sekitar daerah stasiun Bandung.
Pada akhirnya tempat mangkal para PSK ini yang berupa rumah dan warung makan digusur. Penggusuran ini berimbas kepada berpindahnya para PSK di beberapa tempat berbeda.
Pada awalnya bondon bukanlah merujuk ke nama penganan perkedel atau PSK, melainkan anak usia sekolah atau mahasiswi yang juga melakukan hubungan terlarang di luar nikah.
Perbuatan mereka ini tidak seperti PSK pada umumnya yang mengharapkan uang dari aktivitas terlarang tersebut. Bagi mereka (anak sekolah atau mahasiswi), aktivitas tersebut murni untuk menyalurkan gairah.
baca juga: Moring, Camilan Bandung yang Cocok Dijadikan Oleh-oleh
Kemudian nama bondon disematkan ke penganan perkedel, lantaran sebelum terjadinya penggusuran ada sebuah warung nasi yang juga menjajakan dagangannya (nasi dan lauk pauk termasuk perkedel) di jam yang sama ketika para PSK itu beroperasi.
Biasanya dimulai sejak pukul 9 malam waktu setempat. Sejak saat itulah nama perkedel ini dikenal.
Sebelumnya makanan khas Bandung ini lebih dikenal dengan nama perkedel Hostes. Penyebutan ini didasarkan pada saat pengunjung datang ke warung tersebut maka mereka akan dilayani oleh perempuan.
Karena kata Hostes sendiri dianggap berkonotasi negatif, maka kuliner enak Bandung ini berganti menjadi Perkedel Bondon. Artinya perkedel yang dijual saat para bondon bekerja.